Softskill - Pengambilan Keputusan

Posted in Sabtu, 02 Januari 2016
by ALFA

Tahun lalu tepatnya tahun 2014 saya dihadapkan oleh beberapa pilihan yang sulit. Pilihan yang bersangkut dengan masa depan saya. Pilihan untuk  masuk Universitas yang saya inginkan. Saya lulusan SMA Negeri jurusan IPA. Cita-cita menjadi arsitek sudah terukir sejak sd. Harapan saya pun didorong penuh dengan Ayah saya, ditambah saya lulusan IPA yang notabennya adalah salah satu syarat untuk masuk jurusan arsitek. Sudah dipersiapkan dari jauh-jauh, mulai dari Universitas mana yang akan saya tuju untuk belajar mengenai arsitek. Saya memutuskan untuk memilih Universitas swasta di Bandung yaitu Universitas Parahyangan. Namun memang belum jodoh disana saya. Tidak pernah terlintas dipikiran saya untuk memilih univesitas negeri, kecuali pada IPB jurusan ‘Arsitektur Landscape’. Dari SNMPTN dan Ujian Mandiri saya hanya tertuju pada IPB dan jurusan tersebut. Segala upaya sudah saya lakukan agar peluang masuk Arsitektur Landscape IPB besar. Namun lagi-lagi bukan jodohnya di Arsitektur Landscape, namun saya diterima di ‘Teknologi Pangan’ IPB.
Disaat yang bersamaan saya juga mendapatkan beasiswa dari Sampoerna University, yang menurut saya proses pengajaran dan pembelajarnya bagus. Disaat itu lah keputusan tersulit yang harus saya dan keluarga ambil dan memilih suatu tindakan. Karena beberapa factor akhirnya kami tidak memilih kedua-duanya. Kemudian saya mencoba untuk daftar Arsitektur di Universitas Gunadarma. Dengan pilihan pertama Arsitektur pilihan kedua Sistem Informasi. Ketika ingin mengembalikan formulir pendaftaran salah satu staff berkata ‘Maaf bu, untuk jurusan Arsitektur dan Teknik sipil kuotanya penuh’. Apa? Kenapa ga bilang dari awal mba haha. Akhirnya untuk formalitas saya menggantikan pilihan saya dari Arsitektur menjadi Teknologi Informatika. Dan saya di terima di Universitas Gunadarma. Kembali lagi hal yang membingungkan saya. Apakah saya harus mengambil Universitas Gunadarma? Melihat kebingungan saya akhir keluarga menyerahkan keputusannya kepada saya. Mau kuliah di Universitas Gunadarma atau menunggu tahun depan. Atau bahkan sambil menunggu tahun depan saya kuliah di Universitas Gunadarma. Dan akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi sambil menunggu penerimaan mahasiswa baru di Universitas Parahyangan jurusan Arsitektur. Setelah 1 tahun lamanya saya mencoba mendaftar lagi namun memang bukan jodohnya untuk jadi Arsitek. Akhirnya saya terima keputusan yang saya buat tahun lalu. Tuhan menunjukkan jalan saya adalah di Sistem Informasi Universitas Gunadarma.