Earth Hour (Jam Bumi)

Posted in Selasa, 10 November 2015
by ALFA

Earth Hour merupakan sebuah kampanye global guna menganjak semua penduduk bumi baik individu, komunitas, pelaku bisnis, maupun pemerintah kota untuk bersama-sama peduli pada upaya penurunan emisi karbon dioksida yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Utamanya, kampanye earth hour mengajak kita untuk menghemat listrik dengan mematikan lampu dan peralatan listrik selama satu jam.
Logo Earth Hour. Logo earth hour berupa angka 60 dengan ilustrasi permukaan bumi dan latar belakang hitam. Sejak penyelenggaraan tahun 2011 ditambahkan tanda plus (+) di belakang angka 60. Angka 60 pada logo ini mempunyai arti 60 menit fokus pada tindakan mengurangi emisi CO2. Tanda “+” berarti kegiatan earth hour tidak hanya dilakukan selama 60 menit saja, namun diikuti dengan perubahan gaya hidup sehari-hari yang lebih ramah lingkungan.

Contoh Aksi Earth Hour

Logo Earth Hour
Sejarah Earth Hour Global dan Indonesia. Sejarah earth hour dimulai pada 2007 di kota Sydney, Australia. Saat itu WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett bekerja sama untuk melakukan kampanye pengurangan gas rumah kaca di kota tersebut. Tahun berikutnya, 2008, Earth hour menjadi kampanye global yang diikuti oleh 37 kota di 30 negara di seluruh dunia dengan partisipan mencapai 50 juta orang. Pada tahun-tahun berikutnya partisipan semakin meningkat dan kampanye earth hour semakin meng-global.

§  Tahun 2009 diikuti oleh 4.000 kota di 88 negara dengan 1 milyar partisipan.
§  Tahun 2010 diikuti oleh 4.616 kota di 128 negara dengan 1,5 milyar partisipan.
§  Tahun 2011 diikuti oleh 5.251 kota di 135 negara dengan 1,8 milyar partisipan.

Indonesia sendiri mengikuti earth hour untuk pertama kali pada tahun 2009 dengan DKI Jakarta sebagai kota yang ikut berpartisipasi. Selanjutnya pada tahun 2010 diikuti oleh tiga kota (Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta), pada 2011 diikuti oleh 10 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makasar, dan Sorowako), dan pada 2012 ini rencananya akan diikuti oleh 18 kota yaitu Jakarta, Bogor, Banda Aceh, Bekasi, Tangerang, Solo, Bandung, Yogyakarta, Kediri, Sidoarjo, Semarang, Malang, Surabaya, Banjarmasin, Manado, Gorontalo, Samarinda, dan Makassar.
Waktu Pelaksanaan. Earth hour dilaksanakan setiap hari Sabtu di minggu ketiga bulan Maret setiap tahunnya tepat pada jam 20.30 – 21.30 waktu setempat.
§  Tahun 2007, dilaksanakan tanggal 31 Maret 2007.
§  Tahun 2008, dilaksanakan tanggal 29 Maret 2008.
§  Tahun 2009, dilaksanakan tanggal 28 Maret 2009.
§  Tahun 2010, dilaksanakan tanggal 27 Maret 2010.
§  Tahun 2011, dilaksanakan tanggal 26 Maret 2011.
§  Tahun 2012, dilaksanakan tanggal 31 Maret 2012.
Hari Sabtu di minggu ketiga bulan Maret dipilih menjadi waktu pelaksanaan earth hour dengan pertimbangan bahwa:
§  Bulan Maret merupakan bulan dengan cuaca bersahabat karena hampir di seluruh bagian bumi, akhir Maret merupakan waktu peralihan musim. Baik dari musim dingin ke musim semi maupun dari musim penghujan ke musim kemarau.
§  Hari Sabtu merupakan akhir pekan yang umumnya digunakan sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga, saudara, dan sahabat.
§  Jam 20.30-21.30 biasanya makan malam telah usai dan merupakan saat yang tepat untuk berkumpul maupun berdiskusi santai.

Tujuan dan Manfaat. Earth hour merupakan momentum strategis untuk mengingatkan masyarakat bahwa terjadinya perubahan iklim juga berasal dari penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil sehingga selain diperlukan penggunaan sumber energi terbarukan pun dibutuhkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup yang hemat energi. Dengan kampanye earth hour diharapkan akan semakin banyak individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap perubahan iklim. Selain itu diharapkan juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan.

Langkah kecil (mematikan lampu dan peralatan listrik selama 1 jam) ini ternyata mempunyai dampak yang besar bagi lingkungan. Sebagai contoh bila 10 persen saja dari penduduk kota Jakarta berpartisipasi dalam earth hour akan mampu menghemat listrik hingga 300 MW. Listrik sebesar itu setara dengan konsumsi listrik untuk 900 desa, mengurangi beban biaya listrik sebesar Rp. 200 juta, atau mengurangi emisi karbondioksida hingga 267 ton. Pengurangan emisi CO2 sebesar itu stara dengan ketersediaan oksigen untuk 534 orang.





Referensi : http://alamendah.org/2012/03/12/mengenal-earth-hour/